Fermentasi merupakan setiap proses untuk menghasilkan suatu produk dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti kapang, khamir dan bakteri. Produk fermentasi yang terdapat di Indonesia itu sangat banyak. Nata de coco adalah salah satu produk pangan hasil fermentasi yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Selain cocok digunakan untuk topping ,pembuatan nata de coco juga cukup mudah untuk diikuti oleh masyarakat, oleh karena itu banyak yang mengetahui sekaligus mengkonsumsi nata de coco. Tahukah kalian, apa rahasia dibalik keberhasilan pembuatan nata de coco?
Proses Pembuatan Nata de Coco
Nata de coco merupakan salah satu produk yang memanfaatkan salah satu bakteri sebagai agen fermentasinya, yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum ini berperan untuk membentuk lapisan polisakarida (selulosa) yang menyerupai gel atau agar-agar yang terapung diatas permukaan medium. Medium yang digunakan yaitu berupa air kelapa. Adapun cara pembuatan nata de coco secara umum yaitu disiapkan air kelapa mentah, disaring, dimasukkan ke dalam panci, ditambahkan gula pasir dan dimasak hingga mendidih. Lalu tuang ke dalam wadah loyang plastik yang steril. Ditutup dengan koran. Dilakukan pendingininan selama 2-3jam. Lalu ditambahkan starter Acetobacte xylinum, urea dan asam asetat untuk mengatur pH menjadi 4,5. Kemudian dilakukan inkubasi selama 7 hari ditempat yang bersih.
Media Pertumbuhan dan Kultur Starter Produk Nata de Coco
Dalam pembuatan produk fermentasi ada 2 hal yang harus kita perhatikan yaitu media pertumbuhannya dan kultur starter atau mikroorganisme yang digunakan. Kunci keberhasilan dalam pembuatan nata de coco terdapat pada 2 hal tersebut. Kenapa media pertumbuhan dan starter dalam proses fermentasi itu penting?
Starter yaitu sejumlah mikroba yang akan digunakan pada proses fermentasi dengan jumlah yang cukup serta kondisi yang telah siap untuk diinokulasi pada media fermentasi. Kualitas dari kultur starter yang digunakan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan nata de coco. Adapun tujuan dari penggunaan starter ini yaitu untuk memperbanyak jumlah koloni Acetobacter xylinum yang berperan untuk menghasilkan enzim pembentuk nata. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi agar starter yang digunakan, Acetobacter xylinum tetap hidup yaitu berkaitan dengan media pertumbuhan yang digunakan, diantaranya tersedianya sumber karbon, sumber nitrogen, dan tingkat keasaman yang cukup.
Media fermentasi merupakan sumber nutrisi agar mikroba dapat tumbuh dengan baik. Media pertumbuhan harus mengandung diantaranya air, sumber energi, carbon source, sumber nitrogen, mineral, sumber vitamin dan buffer. Air kelapa merupakan media fermentasi yang digunakan untuk membuat nata de coco. Di dalam air kelapa hanya mengandung sebagian sumber nutrisi yang dibutuhkan mikroba, oleh karena itu diperlukannya penambahan nutrisi agar pertumbuhannya optimal. Sumber nutrisi yang perlu ditambahkan yaitu sumber karbon (C) dan sumber nitorgen (N). Sumber karbon ini penting karena dapat mempengaruhi petumbuhan serta banyaknya produk yang dihasilkan. Contoh sumber karbon yang dapat ditambahkan yaitu pati, sukrosa, fruktosa dan laktosa. Nitrogen merupakan komponen yang penting karena berperan untuk biosintesis selulosa. Sumber nitrogen dibagi menjadi 2 yaitu organik dan non organik. Urea, ZA, amonium sulfat dan khamir merupakan sumber-sumber nitrogen yang dapat ditambahkan ke dalam media pertumbuhan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih media pertumbuhan diantaranya sebagai berikut:
- Harus bisa menghasilkan produk yang maksimum.
- Dapat menghasilkan konsentrasi dari produk secara maksimum.
- Dapat menghasilkan kecepatan yang cepat dalam pembentukan produk.
- Dapat menghasilkan jumlah produk yang tidak diinginkan lebih sedikit.
- Tidak sulit didapat dan harganya murah.
- Dapat meminimalisir masalah yang akan terjadi ketika fermentasi.
Jadi yang dapat disimpulkan terkait kunci keberhasilan dalam proses fermentasi pembuatan nata de coco yaitu perhatikan media pertumbuhan dan starter yang akan digunakan. Pastikan media pertumbuhannya memenuhi syarat seperti mengandung sumber-sumber nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan mikroba, diantaranya mengandung air, sumber energi, carbon source, sumber nitrogen, mineral, sumber vitamin dan buffer.